Selasa, 15 Mei 2012

Meriahkan Hari Kartini, Perempuan-perempuan FIB Raih Kejuaraan UB

Kartini FIB raih runner up di event Kartini's Day

Finalis Kartini's Day Universitas Brawijaya
Dalam rangka memperingati hari emansipasi wanita, Fakultas Ilmu Budaya secara khusus memang tidak menghadirkan acara apa pun. Namun, adanya peringatan hari perempuan, tidak serta merta menjadi suatu identitas yang harus selalu ditonjolkan. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk terus berkontribusi dalam melanjutkan perjuangan seorang Kartini, di mana perempuan Indonesia mampu menjalankan perannya dalam memajukan suatu bangsa.
            Pentingnya sosok perempuan dalam dimensi kehidupan dapat dilihat dari kesuksesan pada setiap aspek kehidupan yang menuai banyak manfaat, seperti pada bidang Sosial, Budaya, Pendidikan, Ekonomi, dan Politik. Hal tersebut akan berjalan secara beriringan dengan besarnya kontribusi perempuan dalam memajukan suatu negara.   
Suryani D. Turnip
Menggugah kembali semangat perempuan untuk terus berkarya sekaligus berkontribusi dalam setiap lini kehidupan merupakan suatu kewajiban yang harus terus dijalankan. Maka dari itu, Fakultas Ilmu Budaya sebagai Fakultas yang memahami betapa pentingnya peran seorang perempuan turut menghadirkan sosok-sosok Kartini FIB, salah satunya adalah Suryani Dupades Turnip, mahasiswi Sastra Inggris 2010 yang berpartisipasi dalam ajang Kartini Day Universitas Brawijaya 2012 yang diselenggarakan oleh Departemen PSDM, Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya 2012 sebagai salah satu tujuan dari pemberdayaan perempuan Indonesia. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama kurang lebih dua minggu pada tanggal 13 hingga 26 April dengan tema Woman’s Inspiration yang berarti Inspirasi Perempuan. Berawal dari motivasinya yang ingin meneruskan semangat Kartini dengan berusaha memberikan yang terbaik, karena semangat Kartini telah tumbuh pada diri perempuan yang akrab dipanggil Yani ini. Ia terus mengembangkan diri untuk menjadi seseorang yang bijak, mandiri, kritis, bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan dan sesama. Selain itu, ia juga mengungkapkan terhadap aktualisasi yang akan diwujudkan, yakni ingin merangkul perempuan-perembuan Universitas Brawijaya dalam berbagai bakat dan kreativitas yang nantinya bisa menjadi karya yang luar biasa, kemudian mengadakan seminar dengan tema Keanggunan Berbalut Pola Pikir Perempuan yang Bijak, karena menurutnya seorang perempuan tidak hanya dinilai dari penampilan, tetapi dari sikap, pola pikir serta prestasinya.
Adanya kegiatan semacam ini diharapkan mampu memberikan inspirasi perempuan-perempuan Brawijaya, khususnya FIB untuk lebih memperhatikan kualitas perempuan yang ada di dalamnya, tidak hanya menyangkut penampilan tetapi tentang bagaimana perempuan mampu menjalankan kewajiban serta haknya dengan baik dan benar, tanpa harus melampaui kodratnya sebagai seorang perempuan. Suryani menambahkan bahwa FIB mampu melahirkan perempuan-perempuan yang memiliki potensi besar, maka dari itu ia membuktikan bahwa sosok Kartini FIB berhasil menjadi perempuan pelopor pada ajang tersebut.
Suryani, ketika sedang diuji oleh juri di event Kartini's Day 
            Dengan balutan busana yang anggun serta modern, perempuan berdarah batak ini mampu meraih juara II pada ajang tersebut. Kemenangan yang diraih pada hari Kamis lalu tidak hanya tertuju pada penampilan serta kecantikan saja, melainkan tindakan, tutur kata, serta pola pikir yang cerdas. “Sebagai perempuan Indonesia, khususnya sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, saya ingin membaur dengan budaya. Saya harap perempuan FIB mau untuk terus berkarya, karena sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan demi membawa nama baik fakultas,” tambahnya.
 “Kami sangat mengharapkan output atas ajang Katini Day ini adalah perempuan yang lebih dari sekedar cantik dan terampil di atas panggung saja, melainkan perempuan yang punya pemikiran solutif untuk menyelesaikan masalah, “ ujar Adisty Novensca, mahasiswi Fakultas Kedokteran 2010 selaku ketua panitia Kartini Day. Ia juga menambahkan bahwa perempuan inspiratif tersebut tidak berhenti sampai kejuaraan saja, tetapi akan terus bertindak serta berkontribusi dalam hal-hal yang bermanfaat bagi banyak orang.
            Sementara itu, ia dalam sambutannya menjelaskan, eksistensi perempuan Indonesia harus terus ditingkatkan dalam berbagai aspek, terutama dalam keluarga. Hal tersebut harus diwujudkan dengan cara menjaga aqidah, ibadah, dan amal, tindakan dan perbuatan bermanfaat bagi orang lain, mandiri atau berdiri di atas kaki sendiri, memiliki jasmani yang kuat, wawasan yang luas, dan ikhlas dalam mengerjakan hal apapun.(rin/fib)

source: kolom 'UTAMA' buletin dwimingguan FIB Bersatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  • PK2MABA FIB UB 2013