Rabu, 07 November 2012

PK2MABA FIB 2012 - OSPEK KALI INI, ADAKAH YANG ISTIMEWA?


Peserta PK2MABA FIB 2012 sedang berbaris
FIB - Mahasiswa baru tak afdol rasanya jika tidak melewati masa ospek. Sesuai dengan nama kegiatannya, Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru atau yang sering disebut PK2MABA berfungsi untuk mengenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru, baik dari sistem perkuliahan maupun unit - unit kegiatan yang ada di lingkup fakultas. Pengenalan kehidupan kampus ini tidak hanya mengenalkan fasilitas- fasilitas kampus, melainkan pembentukan karakter mahasiswa baru agar dapat menyesuaikan dengan kehidupan perkuliahan; misalnya dengan memberikan berbagai macam penugasan yang berfungsi menumbuhkan sikap tanggung jawab. Kegiatan ini biasanya identik dengan kegiatan yang menantang mental, seperti rambut dikuncir, memakai peralatan yang nyleneh, hingga diminta untuk melakukan hal yang lucu. Ospek sebenarnya sebuah kegiatan yang sangat menyenangkan dan tidak akan terlupakan. Bertemu teman baru dan berkenalan dengan dunia kampus yang tercakup dalam kegiatan ini.
PK2MABA tahun ini benar-benar dirasa istimewa. Hal tersebut dapat dilihat dari rangkaian kegiatan yang telah disiapkan oleh 170 panitia hingga datangnya mahasiswa istimewa tahun ini. Kedatangan 977 mahasiswa baru di tahun ke-50 ini merupakan bukti bahwa Fakultas Ilmu Budaya masih memperhitungkan kualitas daripada kuantitas yang dirasa semakin meningkat setiap tahun. Mereka sebagai “Angkatan Emas” telah menggebrak perhelatan dunia kebahasaan, pendidikan, seni dan budaya dalam satu kesatuan, yaitu Ilmu Budaya. Para panitia PK2MABA FIB 2012 yang berjumlah 170 orang ini saling bekerja sama mengatur strategi untuk mengenalkan MABA FIB dengan dunia kampus, fakultas, serta hal-hal yang berkaitan dengan masing - masing program studi.

Keistimewaan kegiatan PK2MABA tahun ini  dapat dilihat dari adanya Panitia Pengawas (PANWAS) dari anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FIB 2012 yang secara langsung mengawasi jalannya kegiatan ospek hingga akhir.  “Sangat membantu jalannya kegiatan kemarin, dengan adanya panwas ini pekerjaan menjadi semakin ringan. Mereka bertugas mengawasi seluruh rangkaian ospek  agar terhindar dari hal-hal yang bersifat pelocoan yang tidak patut untuk dilakukan saat ini, tutur Sri Dhoho, selaku Katua Pelaksana PK2MABA di sela-sela kesibukannya.
. Kemudian kehadiran MABA Different Able People (Diffable)  sebagai “tamu istimewa” FIB juga menjadi sesuatu yang istimewa pada ospek kali ini. Mereka dengan semangat dan antusias mampu mengikuti rangkaian kegiatan ospek dengan baik. Seolah mereka ingin membuktikan bahwa mereka mampu mengikuti kegiatan seperti mahasiswa normal lainnya. Berbagai pihak melihat keistimewaan tersebut sebagai hal yang “luar biasa” untuk fakultas yang belum lama berdiri di lahan kampus Universitas Brawijaya ini.
Tahun ini UB menerima 15 orang mahasiswa diffable, tujuh orang mahasiswa di antaranya adalah mahasiswa baru FIB. Perlakuan khusus? Awalnya kami telah menyiapkan konsep yang tak terlalu menyulitkan tujuh teman-teman kami ini, namun mereka keberatan diperlakukan sebagai “Anak Emas”. Ya! Secara mengejutkan, mereka sepakat ingin diperlakukan sama dan setara seperti mahasiswa baru lainnya. Alasan mereka sangat sederhana, agar mereka dapat merasakan bagaimana suasana ospek sebenarnya,” tambah mahasiswa Program Studi Sastra Jepang 2010 ini.
Berbeda dari tahun lalu, Kegiatan PK2MABA FIB kali ini hanya dilaksanakan selama dua hari, yang meliputi Orientasi Pendidikan (ORDIK) pada (31/08) dan Orientasi Mahasiswa (ORMAWA) pada (01/09) lalu. Kegiatan Ordik tersebut telah memperkenalkan mahasiswa baru terhadap sistem pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya dengan menghadirkan pemateri dari para dosen FIB. Sedangkan dalam kegiatan Ormawa, terdapat serangkaian  kegiatan serta materi mengenai pengenalan kedaulatan mahasiswa, pengenalan napza, beberapa sharing pengalaman dari mahasiswa berprestasi FIB, serta pengenalan beberapa unit kegiatan FIB.
Dengan menggelar tema “Harmony In Diversity” yang berarti kesatuan dalam perbedaan, FIB semakin yakin bisa menciptakan esensi dari tema tersebut sebagai mahasiswa Ilmu Budaya. Sedangkan maksud dari tema khusus “The Indonesia One” kali ini adalah adanya sembilan prodi di FIB yang bersatu dalam satu kesatuan, serta para mahasiswa yang berasal dari berbagai tempat di Indonesia.
Masih dalam rangkaian kegiatan PK2MABA, mahasiswa baru disambut oleh kegiatan Student Day, yang meliputi Student Day bersama dengan menghadirkan semua UKM FIB hingga performance dari MABA sesuai dengan tajuk daerah mereka masing-masing,  serta Student Day jurusan yang nantinya akan dilaksanakan sesuai kesepakatan dari sembilan program studi. Selain sebagai agenda tahunan, student day ini dimaksudkan agar mahasiswa baru lebih aktif dan kreatif.
Kemudian Dhoho menambahkan pada sisi lain kegiatan tersebut juga terdapat kendala yang sedikit banyak mempengaruhi jalannya kegiatan, mulai dari fasilitas hingga dana pendukung kegiatan ini. Kurangnya fasilitas serta lahan untuk kegiatan ospek tahun ini dirasa kurang memadai. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa baru sebanyak 977 orang, sehingga panitia terpaksa dibagi menjadi dua kelompok besar dan berlangsung di dua tempat sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Venue yang digunakan adalah Gedung Baru FIB lantai 1 dan lapangan parkir Perpustakaan Pusat UB, serta Student Day bersama yang dilaksanakan di GOR Tennis UB Sport Center (15/09) lalu. Kendala yang harus dihadapi dengan bijak ini tidak menyurutkan semangat para painitia untuk terus memberikan yang terbaik. Panitia juga harus tegas. Tegas bukan berarti tempramental. Tegas adalah keep on the track. Pahami semua instruksi.tambah Fahmi Ibrahim, selaku koordinator divisi PDD yang ikut mengamati jalannya kegiatan.
“Ospek FIB kemarin memberikan pelajaran khusus buat saya, misalnya saya bisa lebih mandiri dan lebih disiplin waktu saat mengerjakan tugas-tugas ospek. Kemudian saya bisa merasakan esensi ospek fakultas saat Student Day bersama. Ada banyak performance unik dari teman – teman, tidak merasa jenuh saat itu. Student day bersama berarti bergembira bersama,” ujar Indrayani, mahasiswa baru Program Studi Sastra Jepang 2012.
Kegiatan tersebut bisa dikatakan sukses lantaran antusiasme para mahasiswa baru hingga akhir acara, serta ketika mahasiswa baru FIB 2012 meneriakkan jargon FIB, “Kita Satu Ilmu Budaya, Cerdas, Tangguh, dan Berbudaya” setelah penutupan Student Day Bersama di luar venue tanpa komando dari panitia. Aksi tak terduga tersebut cukup mengejutkan dan membuktikan bahwa panitia dinilai cukup sukses membuat mahasiswa baru terkesan dengan kegiatan ini. Dengan lancarnya pelaksanaan PK2MABA dan awal pelaksanaan Student Day ini diharapkan menjadi awal pembentuk semangat baru bagi seluruh mahasiswa baru FIB 2012. Permulaan yang bisa dijadikan sebagai pelajaran positif untuk memulai dunia perkuliahan. (ggh/fib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  • PK2MABA FIB UB 2013