Rabu, 26 Juni 2013

NIDAYAKU – Festival Budaya Terbesar di UB


FIB – Fakultas Ilmu Budaya baru saja merayakan hari besar bersama melalui sebuah festival budaya yaitu NIDAYAKU. NIDAYAKU sendiri adalah singkatan dari Seni dan Budayaku yang merupakan transformasi dari Parade Budaya yang telah dilaksanakan setiap tahun selama 2 tahun belakang. Tahun ini, nama Parade Budaya ditransformasikan menjadi NIDAYAKU bertujuan untuk membawa sesuatu yang baru tanpa menghilangkan esensi dari festival budaya sebelumnya yang pernah ada di FIB. Festival budaya kali ini bertemakan  Budaya Kontemporer. Tema tersebut dipilih karena FIB merupakan fakultas yang dipenuhi berbagai budaya, mulai dari budaya tradisional hingga budaya asing. Dan untuk menyatukan kebudayaan tradisional dan budaya asing adalah budaya kontemporer yang merangkum keduanya.

Festival Budaya NIDAYAKU  berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 24 dan 25 Mei 2013. Acara ini dibuka oleh rangkaian Parade Budaya mengelilingi Universitas Brawijaya. Parade budaya ini diikuti oleh seluruh civitas akademik Fakultas Ilmu Budaya. Dibarisan depan terdapat pemain Jaranan dan pick up yang membawa NIKO, yaitu maskot dari acara NIDAYAKU. NIKO sendiri adalah singkatan dari Nidayaku Kontemporer Indonesia. Selanjutnya dibarisan kedua terdapat perwakilan dari Akademik, Presiden BEM FIB, Ketua Umum DPM FIB, serta Raki Blitar dan  Raki Jawa Timur yang menaiki becak. Lalu dibarisan selanjutnya adalah massa yang berjalan kaki dari seluruh perwakilan LKM FIB yang membawa massa dengan berbagai aksesoris dan Ikon yang mencirikan LKM masing – masing. Pada barisan LKM, Ketua Pelaksana NIDAYAKU, Din Masruhin dan Wakil Presiden BEM FIB, Najelina Ruth Jessica turut ikut berjalan kaki di barisan depan.
Rombongan parade memulai startnya dari depan FIB, yang sebelumnya dibuka oleh pertunjukan  Flash Mob dari Mahasiswa FIB. Setelah mengelilingi Universitas Brawijaya, rombongan parade budaya kembali lagi ke FIB dan disambut oleh pertunjukan perkusi dari Perkusi Naga Bumi. Setelah pertunjukan perkusi, dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan NIDAYAKU secara resmi oleh Ketua Jurusan Bapak Syarif Hidayatullah,M.Pd dengan penerbangan harapan menggunakan balon udara yang diikuti oleh seluruh LKM FIB. Rangkaian acara hari pertama ditutup dengan permainan tradisonal yang diikuti oleh seluruh civitas akademik Fakultas Ilmu Budaya. Walaupun menjelang akhir waktu permainan sempat turun gerimis tapi tidak menyiutkan semangat peserta permainan tradisional yang terdiri dari permainan engklek, lompat tali, bakiak, bentengan, dan gobak sodor.
Pada hari kedua, acara NIDAYAKU hampir memenuhi seluruh kawasan Fakultas Ilmu Budaya. Bendera warna – warni menghiasi halaman FIB, jalanan dan parkiran Kafetaria UB. Berbagai karya seni dari Prodi Seni Rupa membuat green-grass  seperti galeri pameran seni. Sekat yang berada di tengah jalan menuju FIBpun tidak luput dari tempat pameran hasil karya mahasiswa FIB. Disana digantung sejumlah foto-foto artistik  dari LKM Lensa Fokus dan Prodi Antropologi. Selain itu, simbol – simbol dari HIMAPRODI turut memeriahkan dekorasi festival budaya NIDAYAKU. Selain pameran, halaman FIBpun penuh dengan kegiatan. Seperti lapangan parkir FIB yang dipenuhi oleh bazar HIMAPRODI dan umum.
Salah satu perbedaan NIDAYAKU dengan festival budaya sebelumnya adalah terdapat 2 panggung dalam acara ini. Satu panggung utama untuk penampilan musik, pertunjukan seni dan fashion show yang bertempat di lapangan parkir kafetaria UB. Satu lainnya adalah panggung wayang yang berada di jalan utama depan FIB. Dan yang lebih menarik lagi, acara ini diisi oleh lebih dari 200 pengisi acara.
Rangkaian acara hari kedua dibuka oleh pertunjukan seni dari HIMAPRODI yang kemudian di lanjutkan oleh penampilan musik. Setelah break siang, acara dilanjutkan dengan Fashion Show dari HIMAPRODI. Setelah fashion show berlangsung dengan sangat meriah, acara kembali diisi oleh penampilan musik dari berbagai aliran band. Namun ketika acara sedang berlangsung, tiba-tiba hujan deras mengguyur dan membuat acara harus break selama 3 jam. Acara kembali dilanjutkan pada sore hari. Walaupun pada saat itu rintik hujan masih membasahi tempat acara, namun antusias dari penonton masih tinggi. Ada beberapa pertunjukan tari dan teater yang tampil dalam keadaan hujan gerimis, akan tetapi tepuk tangan dari penonton  terdengar sangat ramai.
Menjelang malam, hujan sudah benar – benar reda. Acara masuk ke pertunjukan utama, yaitu pagelaran wayang dengan lakon “Lahirnya Gatot Kaca” yang di dalangi oleh Ki Dyan Permana Putra yang merupakan Mahasiswa Prodi Antropologi FIB, UB 2012. Setelah pagelaran wayang, acara dilanjutkan dengan pertunjukan musik yang dimeriahkan oleh Eky and Friends, Teni Flopi, Phsycoethnic, dan Oneding + Kuro. Setelah itu adalah pengumuman pemenang dan pemberian hadiah dari permainan tradisonal dan partisipasi HIMAPRODI dan LKM yang dilombakan. Lalu pada puncaknya yaitu special performance dari Yohanna X-Factor feat Curly And Straight. Walaupun acara ini berlangsung hingga pukul 00.30 dan lampu sempat beberapa kali padam, akan tetapi antusias penonton masih sangat tinggi.
Dari seluruh rangkaian acara NIDAYAKU pada hari pertama maupun kedua mendapatkan antusias yang sangat tinggi oleh seluruh kalangan FIB. Ini terlihat dari ramainya acara dimulai dari parade Budaya yang begitu meriah, penerbangan harapan, dan permainan tradisonal yang dipenuhi oleh peserta. Pada hari kedua, walaupun hujan deras mengguyur lokasi acara, tetapi penonton bersedia menunggu acara kembali berjalan hingga larut malam.(ctr/fib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  • PK2MABA FIB UB 2013