Rabu, 26 Juni 2013

Reformasi FIB: Dekan Harus Turun, Harga Mati!!!



            FIB – Civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya (FIB) gelar demonstrasi tuntut Prof. Francien Herlen Tomasowa, P.hD. untuk mundur sebagai Dekan FIB Universitas Brawijaya (UB) (29/5). Aksi yang berlangsung di depan gedung dekanat FIB ini diikuti seluruh civitas akademika FIB mulai dari mahasiswa, dosen, staf administrasi, dan juga mantan sopir Francien. Demonstrasi dilakukan sebagai tindak protes terhadap kesalahan yang sudah diperbuat dekan FIB tersebut. Ada 17 mosi tidak percaya yang dituntut seluruh lapisan masyarakat FIB kepada Francien Herlen Tomasowa, salah satunya ialah mengenai Pemilihan Dekan (Pildekan) yang disinyalir adanya intervensi dari pihak Dekan. “Hal terpucuk yang memicu terjadinya aksi ini adalah adanya intervensi yang dilakukan Ibu Francien terhadap panitia Pildekan, yang harusnya bekerja secara independent,” terang Rian Wijayanto, Presiden BEM FIB.

            Demonstrasi yang dilakukan masyarakat FIB dimulai dari parkiran FTP kemudian berjalan menuju pelataran samping FIB. Para demonstran terlihat memampang berbagai atribut maupun poster salah satunya bertuliskan “Dekan Harus Turun, Harga Mati.” Orasi yang dilakukan seluruh civitas akademika FIB dan dilakukan selama kurang lebih tiga jam, tampaknya tidak dihiraukan oleh Francien Herlen Tomasowa sebagai Dekan. “Keadaan tersebut memicu para demonstran turun ke jalan untuk melakukan long march berkeliling UB agar seluruh khalayak UB mengetahui jika FIB punya dekan seperti ini, jelas Rian. Hal ini berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat UB yang menggunakan jalan teresebut.
            Ratusan lapisan akademika FIB, akhirnya berhenti di depan gedung rektorat  agar Rektor mendengar aspirasi pendemontrasi yakni Dekan FIB harus mundur. Tidak lama kemudian, Ibu Francien datang menemui para demonstran sambil dikawal satpam dan beberapa mahasiswa. “Saya tidak akan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Dekan. Saya akan bekerja sesuai dengan kontrak kerja saya yang tertulis di surat keputusan (SK) Rektor sebelum ada SK Rektor yang baru lagi,” pembelaan Francien Herlen Tomasowa di depan ratusan para demonstran yang menuntut agar dirinya segera mundur dari Dekan FIB. Pembelaan Francien ini membuat ratusan demonstran semakin geram dengan orang berkaca mata itu. Serentak ratusan civitas akademika kembali berorasi dan meneriakan tuntutannya lagi. Berselang kemudian, giliran Rektor Ir. Yogi Sugito datang bersama Pembantu Rektor  I, Pembantu Rektor II, dan Pembantu Rektor III menemui ratusan civitas akademika FIB. Yogi menjelaskan, “Kami akan memenuhi aspirasi kalian dengan berbagai pertimbangan tapi tidak sekarang, melainkan besok kamis (30/5) pada jam 10.00 WIB akan kami umumkan.” Meski agak kecewa karena masih harus menunggu tuntutan yang disampaikan, para pendemonstrasi serentak membubarkan diri dengan tertib.
            Kamis pun datang hingga lewat jam 10.00 WIB, namun pengumuman mengenai nasib Dekan FIB masih belum menemui titik kepastian. Warga FIB tampaknya juga mulai was-was mendengar kabar terbaru. “Sebenarnya saya sendiri sebagai perwakilan Mahasiswa merasa jengkel dengan keputusan rektorat yang tidak meemenuhi janjinya pada pukul 10.00 WIB, dan ternyata molor,” kesal Rian yang juga sebagai mahasiswa jurusan Sastra Jepang. Meski begitu, di berbagai media elektronik sudah diberitakan jika Francien Herlen Tomasowa sudah diturunkan dari jabatannya sebagai Dekan FIB. Namun, Rian menolak untuk mempercayai sebelum adanya hitam di atas putih alias SK Rektor. “Tapi kami tidak tinggal diam, saya dan teman-teman juga bernegoisasi ke rektorat untuk mengetahui bagaimana proses perkembangannya. Ternyata setelah saya tahu berkas itu ada di Pembantu Rektor II dan saya membaca ada beberapa poin yang memang Ibu Francien sangat lemah untuk diturunkan. Saya kira Pak Rektor masih butuh berpikir tentang aksi-aksi kita,” tambah orang yang murah senyum itu.
            Dua hari pasca aksi demonstrasi  pukul 10.30 WIB adalah  hari yang bersejarah bagi seluruh civitas akademika FIB. Pasalnya Prof. Francien Herlen Tomasowa, P.hd. resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Kabar tersebut diumumkan secara langsung (31/5) di depan puluhan mahasiswa FIB, oleh Syariful Muttaqin, M.A. sebagai Kepala Jurusan Bahasa dan Sastra saat membacakan Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 273/SK/2013. Kejadian unik terjadi ketika Syarif membacakan SK Rektor tersebut, tiba-tiba huruf “F” jatuh ke tanah dari rangkaian tulisan Fakultas Ilmu Budaya yang tertempel di dinding atas gedung FIB. Hal ini membuat kaget sebagian mahasiswa yang melihat itu. Jatuhnya huruf “F” lantas diartikan sebagai turunnya Francien dari jabatannya sebagai Dekan FIB.  “Ini bukti Francien telah lengser dari jabatannya,” kata salah satu staf FIB sambil mengacungkan huruf F.
            Seusai membacakan SK Rektor, Syarif mengajak segenap civitas akademika untuk mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai ucapan terimakasih karena permintaan penurunan Dekan sudah dikabulkan. Setelah itu secara simbolik Syarif melepaskan poster yang berisi kecaman terhadap Francien yang tertempel di dinding FIB. Pencopotan tersebut, lantas diikuti sebagian mahasiswa yang berada pada saat yang bersamaan.  Sementara itu, kekosongan pemimpin tertinggi di FIB akan diisi oleh  Prof. Dr. Ir Bambang Suharto, MS.I sesuai dengan SK Rektor Nomor 274/SK/2013 sebagai Dekan FIB sementara sejak 30 Mei 2013, sampai terpilihnya Dekan FIB yang baru.

            Mengenai karakter Dekan yang cocok untuk memimpin masyarakat FIB, Rian berharap FIB mempunyai pemimpin yang cerdas, jujur, dan berjiwa sosial tinggi. Selain itu, dekat dengan mahasiswanya dalam artian hadir apabila diundang untuk menghadiri acara di FIB, dan tentunya menerima masukan yang diusulkan mahasiswa untuk dipertimbangkan.(din/fib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  • PK2MABA FIB UB 2013