Fakultas Ilmu Budaya sebagai salah satu fakultas baru di Universitas Brawijaya kini terus melakukan proses pembangunan gedung baru sejak tahun 2010 lalu. Upaya perbaikan fasilitas terus dilakukan demi terjaminnya kenyamanan dalam proses perkuliahan antara dosen dengan mahasiswa. Adanya perombakan dengan menambah lahan dari salah satu bangunan fakultas MIPA ini diharapkan mampu menampung mahasiswa FIB yang jumlahnya semakin meningkat. Belum terselesaikannya pembangunan gedung baru tersebut, juga dirasa sebagian besar mahasiswa dalam mempengaruhi kenyamanan proses perkuliahan. Kurang nyamannya fasilitas gedung baru FIB dapat dilihat dari minimnya jumlah bangku, kebersihan ruang kelas dan toilet di beberapa sudut ruangan.
Sebagian mahasiswa merasakan kenyamanan ketika memasuki gedung baru yang sengaja didesain sedemikian rupa. “Awal masuk gedung baru FIB, aku seperti masuk ke lobi hotel, bagus!” ujar Ayu, mahasiswi Sastra Jepang 2012 ini sembari tersenyum. Memang secara arsitektur gedung baru FIB memiliki kharakteristik berbeda dari fakultas-fakultas lainnya. Hal tersebut telah memberikan kesan khusus bagi mahasiswa baru yang baru mangenyam bangku perkuliahan.
“Gedungnya sudah bagus, tapi kelas yang berada di gedung baru kurang layak untuk kuliah, khususnya ruang 2.13 ada banyak kursi lipat tanpa meja, tanpa AC, tanpa LCD, dan terganggu dengan suara-suara konstruktor bangunan yang sedang bekerja,” ujar Reza, mahasiswa baru Sastra Jepang.