Enis Fauziah menjadi pengurus salah satu parpol termuda di Kota Malang. Ia juga diajukan menjadi caleg partai tersebut dalam pemilu 2014. Padahal masih aktif kuliah S-1 Sastra Jepang.
Bagaimana awal mulanya Mbak bisa menjadi wakil sekretaris salah satu partai politik di Kota Malang?
“Kalau awalnya di partai saya sudah berkecimpung sejak usia 19 tahun. Barulah mendapat jabatan strategis kketika usia 20 tahun. Hanya saja kemarin sempat vakum karena mendapat tugas studi ke Jepang mulai dari Juni- Desember 2012. Tapi, belum sampai selesai bulan Desember saya dapat telpon dari pihak pengurus partai di Indonesia untuk persiapan pemilu 2014. Akhirnya saya pulang ke tanah air karena dibutuhkan. Bulan Januari dilantikan menjadi salah satu pengurus partai politik di Kota Malang pada usia 21 tahun. Selain itu, yang membuat saya kaget, ketika diajukan untuk calon legislatif (caleg) daerah pemilihan (dapil) Klojen.”
Padahal Mbak kan masih aktif kuliah S-1?
“Iya, aturan terbaru dari 100% kursi di DPR 30%nya harus dipegang perempuan dan sisanya, 70% di pegang oleh laki-laki. Jadi apabila kuota 30% tidak mencukupi, maka partai politik tersebut tidak bisa berpartisipasi di Pemilu 2014. Oleh karena itu, saya diajukan sebagai caleg dan minggu-minggu ini verifikasi pengumpulan berkas di KPU. Pengumuman hasilnya finalnya 22 April ini. Selain itu, saya juga pernah ditawari jadi celeg untuk wilayah provinsi, tapi saya menolaknya karena belum sanggup menjalaninya.”
Apa tidak kesulitan memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi dalam registrasi caleg?
“Sejauh ini dalam mengumpulkan berkas tidak ada masalah. Saya sudah melakukan perizinan mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, dan kecamatan. Selain itu, sudah melakukan tes semacam SKCK, tes bebas narkoba, dan minta surat keterangan sehat. Urusan terpilih atau tidaknya semua saya serahkan ke Tuhan Yang Maha Esa karena memang di dapil klojen semua parpol memang kesulitan mencari kader perempuan.”