TEMPO.CO,Malang - Kunjungan Ketua Umum Partai
Golkar Aburizal Bakrie ke Universitas Brawijaya, Malang, diwarnai aksi unjuk
rasa mahasiswa. Mereka menggelar aksi di areal kampus menuju gedung Widyaloka,
lokasi Aburizal Bakrie memberikan kuliah kewirausahaan. Para mahasiswa menolak
kehadiran Aburizal Bakrie ke Universitas Brawijaya Malang.
"Aburizal Bakrie berdosa.
Banyak korban Lapindo belum dibayar," kata juru bicara aksi, Galang,
Jumat, 5 April 2013.
Aksi ini sempat dihalang-halangi
sejumlah Petugas Satuan Penggamanan Universitas Brawijaya. Mereka dilarang
mendekati lokasi Aburizal Bakrie memberikan kuliah umum. Sempat terjadi aksi
saling dorong. Para mahasiswa terus merangsek maju, sedangkan satpam
menghalang-halangi.
Mereka memaksa masuk dan
mendekati lokasi acara. Namun, mahasiswa hanya diperbolehkan berorasi dan
membagikan pernyataan sikap di bundaran depan Rektorat Universitas Brawijaya
Malang. Menurut Galang, kedatangan Aburizal Bakrie ke kampus hanya untuk
melakukan pencitraan dan mencoba cuci tangan dari kasus lumpur Lapindo.
Aburizal Bakrie datang ke Malang
untuk memberikan kuliah tamu di Universitas Brawijaya dan Universitas
Muhammadiyah Malang, temu kader dan rapat koordinasi fraksi Partai Golkar. Ia
datang bersama Ketua Bidang Pemikiran dan Kajian Kebijakan DPP Partai Golkar,
Rizal Malarangeng, Wakil Bendahara Ridwan Hisjam, Ketua DPD Partai Golkar Jawa
Timur Sumartono. Dalam banyak kesempatan, Aburizal selalu menegaskan siap
menyelesaikan pembayaran korban lumpur Lapindo.
Turut dalam rombongan Khoirul
Huda, korban lumpur asal Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Sekretaris Gabungan Korban Lumpur ini sebelumnya pernah tercatat sebagai calon
legislator Partai Golkar DPD Sidoarjo. Ia juga pernah menjadi calon Wakil
Bupati Sidoarjo 2010 berpasangan dengan Direktur PT Minarak Lapindo Jaya
Bambang Prasetyo Widodo. Keduanya diusung PDIP dan Partai Golkar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar