Santai: Ketua Umum Mata Pena FIB saat memberi sambutan |
FIB - Ada yang tahu atau bahkan datang langsung di acara Mata Pena “Malam Sastra Sambut Purnama” pada tanggal 25 Maret lalu? Malam Sastra Sambut Purnama adalah acara perdana dari Mata Pena yang dihelat di FIB dengan tema Alunan Sajak Rendra (apresiasi W. S Rendra). Acara ini dimulai mulai pukul 17.00 hingga 21.00 WIB.
Ketika itu, panitia sudah mempersiapkan tanggal dan waktu dengan sangat matang, karena diperkirakan bulan purnama akan terang-benderang di malam itu, juga tidak akan hujan. Tak disangka, ketika hari-H langit sore berubah mendung dan bahkan gerimis. Properti pun belum diputuskan untuk dipasang. Selain membuat bimbang panitia, juga membuat penonton ragu akan jadi tidaknya diadakan acara dikarenakan properti yang belum juga dipasang. Alangkah beruntungnya, hujan berhenti tepat ketika sambutan akan dimulai.
Sambutan diberikan oleh ketua pelaksana yaitu Yeni (DikSasIndo, 2011), lalu sambutan oleh ketua umum Mata Pena (Linda Astri Dwi Wulandari, Sastra Inggris 2010). Setelah penyambutan berlangsung, dijeda dengan ice breaking sembari menembang dengan lagu-lagu Jawa. Jeda selesai, acara dilanjutkan dengan membaca puisi oleh Fajri dengan puisi Sajak Tangan karya W. S Rendra, lalu musikalisasi puisi oleh Guntur. Ada yang istimewa dari musikalisasi puisi oleh Guntur, berbeda dengan selayaknya musikalisasi puisi yang memiliki iringan musik, Guntur membawakannya dengan menyanyikan puisi serta menyelipkan lagu Tanah Air Beta, sehingga atmosfer patriotik pun begitu terasa. Sesi pembacaan puisi ditutup dengan puisi yang dibacakan oleh Apriyani (juara III baca puisi se-UB tahun 2012 Pekan Seni Mahasiswa Nasional).
Acara dilanjut dengan pemberian materi oleh bapak Fathoni dan bapak Esa. Beliau – beliau ini juga membacakan puisi dan sangat tahu akan W. S Rendra. Setelah materi, ada sesi partisipasi audience. Banyak sekali antusias dari para mahasiwa, lalu sepasang mahasiswa yang terdiri dari cowok dan cewek maju untuk menyanyikan lagu Padang Bulan.
Di puncak acara, yaitu pertunjukan teatrikal puisi oleh komunitas Ronggo Warsito (salah satu komunitas seni dari UM, terdiri dari enam orang), mereka menampilkan sajak ‘Pertemuan Mahasiswa’ karya W. S Rendra. Teatrikal puisi yang merefleksikan kehidupan mahasiswa ini sangat menarik, karena mahasiswa saat ini begitu jauh dari bagaimana sejatinya mahasiswa seharusnya. Teatrikal puisi yang mendapatkan sambutan begitu meriah ini ditampilkan dengan durasi selama 25 menit. Setelah dilanjut dengan penutupan, banyak mahasiswa yang tak sabar untuk diadakannya lagi acara semacam ini. Antusias bagi acara ini tak hanya milik mahasiswa FIB, namun banyak juga mahasiswa dari fakultas lain yang menyaksikan.
Malam Sastra Sambut Purnama adalah acara perdana dari Mata Pena yang paling meriah sejak Mata Pena berdiri. Menurut pendapat dari ketua umum Mata Pena sendiri, untuk permulaan, acara ini sangat bagus, terlebih banyaknya panitia dari angkatan 2012 dan juga banyak pula kahim – kahim yang datang. Salah satu dari penonton yaitu Hanno Gerrafy berpendapat bahwa awalnya ia sangat apatis terhadap karya – karya puisi dan menganggap bahwa puisi adalah cengeng, tapi setelah mendengarkan materi dari bapak Taufan dan bapak Esa, ia berubah pikiran menjadi sebaliknya. (rvk/fib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar