FIB - Layar tancep adalah tradisi Jawa yang semakin punah pada era ini, umumnya layar tancep atau nonton bareng itu biasa dinikmati oleh rakyat menengah ke bawah. Selain tidak memungut biaya, acara ini dimanfaatkan untuk bersilaturahmi antar tetangga atau bahkan antar dusun. Bercengkrama satu sama lain dan tertawa untuk melepas beban di pundak. Acara ini biasa dinikmati ketika matahari sudah tiba di peraduannya, dan pada gelap malam itu juga para warga menaruh cangkulnya. Petani adalah pekerjaan yang sangat umum di kalangan mereka. Layar tancep biasa dinikmati dengan secangkir kopi hangat dan cemilan dari ubi-ubian. Penikmatnya tidak hanya dari para kepala keluarga saja, namun anak-anak juga ikut menikmati sajian tersebut.
Salah satu prodi yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Brawijaya yaitu prodi Antropologi Budaya akan mengadakan nonton bareng layar tancep bersama teman-teman FIB yang akan dibintangi oleh dosen FIB sendiri dan kemungkinan besar juga akan dihadiri oleh teman-teman dari Teater 0 Derajat. Rencananya mahasiswa Antropologi Budaya akan memberikan suguhan film dokumenter.
Untuk lebih bisa merasakan suasana kuno ketika menonton film dokumenter tersebut, maka mreka menyediakan tempat lesehan bagi para penonton. Selain terasa lebih kekeluargaan cara ini dirasa cukup santai untuk penonton yang rata-rata adalah seorang mahasiswa yang setiap harinya dipenuhi dengan tugas-tugas yang memberatkan kepala.
Tidak hanya nonton bareng saja, tentunya terdapat diskusi setelahnya, tanya jawab antara penonton dan bintang tamunya. Kemungkinan besar acara ini akan diadakan di ruang 2.3 Fakultas Ilmu Budaya. Acara nonton bareng ini adalah acara pertama yang disuguhkan oleh anak-anak Antropologi Budaya. Hebatnya, proposal yang mereka ajukan langsung disetujui sehari setelahnya. Keberuntungan benar-benar di tangan mereka. Teman-teman Antropologi Budaya sangat bersemangat untuk menjalankan acara nobar ini karena mereka ingin HIMAPRODI Antropologi Budaya semakin dikenal di dalam maupun di luar fakultas. Dari mata kuliah etnografi, mereka mendapatkan inspirasi. Harapan mereka sangat sederhana, yaitu untuk menginspirasi para mahasiswa agar tetap mencintai budaya Jawa dan melestarikannya agar anak cucu kita juga dapat menikmati tradisi Indonesia. Dan harapan teman-teman Antropologi Budaya adalah agar acara ini berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat bagi penikmatnya.(ken/fib)
Izin Copast ya.. :)
BalasHapusmau aku taruh di blogku.
http://galerietnofotografi.blogspot.com/