FIB - Pameran Seni Rupa kembali tampil dalam festival budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) bertajuk Nidayaku (Seni dan Budayaku). Berbeda dengan tahun lalu yang dikemas dalam konsep ruang indoor, pameran kali ini digelar di green-grass (25/5). Karya yang ditampilkan tidak lepas dari konsep utama yakni budaya kontemporer yang berarti gabungan dari budaya tradisional dan modern. Pameran ini menampilkan berbagai karya khas made in Seni Rupa FIB. Beberapa yang dipamerkan diantaranya berbagai lukisan dengan media kanvas maupun papan tulis, kursi yang diletakkan di atas pohon serta kaos-kaos yang digantungkan di ranting-ranting pohon dll.
Berbeda dengan prodi (program studi) lain yang menampilkan sejenis seni pertunjukan, seni tari, dan seni musik, Seni Rupa memang terlihat beda dan terkesan nyentrik dengan pamerannya. Panitia pun menyediakan tempat tersendiri untuk pameran yang terbilang cukup menarik dilihat. “Sayangnya kemarin itu hujan jadi kendala utama,” kata Anjar W. N. Tyas selaku Menteri Seni Budaya.
Anjar yang juga berperan sebagai wakil ketua pelaksana (wakapel) Nidayaku awalnya juga meminta pameran tersebut menampilkan lukisan dari hasil karya lukis mereka (Seni Rupa.red) tiap bulan, dan juga akan menampilkan kolaborasi lukisan secara langsung dari mahasiswa Seni Rupa, dosen, dan juga penonton, namun terkendala beberapa masalah teknis. Akhirnya mereka menampilkan seperti yang bisa dilihat kemarin. “Kami juga memberikan wewenang kepada mereka mau menampilkan apa, toh juga kesepakatan bersama”, tambah Anjar.(din/fib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar